Kamis, 07 Februari 2013

Story of apple tree

-->
Story of apple tree

Dahulu kala, ada sebuah pohon apel yang sangat
     besar.

     Seorang anak kecil suka datang dan bermain di
     sekitarnya setiap hari. Ia memanjat puncuk pohon,
     memakan buah apel, dan istirahat di bawah
     bayangannya.
     Ia suka sekali pada pohon itu, dan pohon itu suka
     sekali bermain dengannya.



     Waktu berlalu .. Anak kecil itu tumbuh besar dan
     tidak
     lagi bermain di sekitar pohon itu setiap harinya.

     Suatu hari, anak itu kembali ke pohon itu dan
     kelihatan sedih. "Mari bermain denganku .. ,"
kata
     pohon kepada anak itu.

     "Saya sudah bukan anak kecil lagi, dan saya tidak
     bermain di sekitar pohon lagi." Anak itu
menyahut,
     "Aku ingin mainan. Aku ingin uang untuk membeli
     mainan."

     "Maaf, saya tidak punya uang .. tapi, anda dapat
     mengambil seluruh apelku dan menjualnya. Jadi, 
     anda
     mendapatkan uang." Anak itu gembira. Ia pungut

     seluruh apel di pohon itu dan pergi dengan suka
     ria.
     Selanjutnya anak itu tidak lagi kembali setelah
     mengambil apel-apel itu. Si pohon sedih.



     Suatu hari, anak itu datang lagi dan si pohon
     sungguh
     sangat gembira. "Datang dan bermain denganku,"
     kata
     pohon. Saya tidak punya waktu untuk bermain. Saya
     harus kerja untuk keluargaku. Saya membutuhkan
     rumah
     untuk

     berlindung. Dapatkah engkau menolongku ?" "Maaf,
     saya
     tidak punya rumah. Tapi, anda dapat memotong
     dahanku
     untuk membangun suatu rumah." Selanjutnya, anak
     itu
     memotong seluruh dahan pohon itu dan pergi dengan
     gembira.



     Pohon itu senang melihatnya gembira, tapi anak
itu
     tidak pernah kembali lagi semenjak itu. Pohon itu
     kesepian dan sedih.



     Pada suatu musim panas, anak itu kembali lagi dan

     si
     pohon menjadi gembira.

     "Datang dan bermain denganku!" kata pohon itu.

     "Saya sedang sedih. Saya ingin pergi berlayar
     untuk
     santai. Dapatkah kau buatkan aku sebuah perahu ?"
     "Gunakan kayuku untuk membuat perahumu.Anda dapat
     memancing di kejauhan dan bersenang-senang."
     Selanjutnya, anak itu memotong pohon itu untuk
     membuat
     perahu. Ia pergi berlayar dan tidak pernah
     terlihat
     dalam waktu yang cukup lama.



     Akhirnya, anak itu kembali setelah ia pergi
     beberapa
     tahun. "Maaf, anakku.

     Tapi, saya tidak punya sesuatu lagi untukmu.
Tidak
     punya apel .." kata si pohon.

     "Saya tidak punya gigi untuk menggigit" kata anak

     itu.

     "Saya tidak punya dahan untuk kau panjati"

     "Saya terlalu tua untuk memanjat sekarang" kata
     anak
     itu.

     "Saya benar-benar tidak dapat memberimu sesuatu
..
     Satu-satunya yang tertinggal adalah akarku yang
     mati"
     kata pohon itu sambil menangis.

     "Saya tidak terlalu membutuhkannya .. hanya
     sebagai
     tempat istirahat. Saya sangat lelah setelah
sekian
     tahun ini." jawab anak itu.

     "oh .. bagus ! Akar pohon yang tua adalah tempat
     yang
     cocok untuk sandaran dan istirahat. Sini ..
     sini ..
     duduk di sini denganku dan istirahat."

     Anak itu duduk, dan membuat pohon itu gembira dan
     tersenyum mengeluarkan air mata .....



     Ini adalah cerita untuk semua orang. Pohon itu
     adalah
     orang tua kita. Ketika kita masih muda, kita
     senang
     bermain dengan ayah dan ibu .. ketika dewasa,
kita
     melupakannya .. hanya datang kepadanya ketika
kita
     memerlukan sesuatu atau ketika kita mempunyai  
     masalah.



     Apapun yang terjadi, orang tua selalu ada dan
     memberikan apa yang bisa diberikan untuk
membuatmu
     senang. Anda dapat berfikir anak itu jahat kepada
     pohon, tetapi itulah bagaimana kita memperlakukan
     orang tua kita. maka, tolong ... cintailah orang
     tuamu
     ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar